Sabtu, 12 April 2014

Why Do We Need Guidance and Counseling?



Terdapat dua perspektif yang menjelaskan kenapa kita membutuhkan bimbingan dan konseling, yaitu perspektif psikologis dan perspektif agama.
A. Perspektif psikologis
Sebelumnya saya akan membahas 3 prinsip philosophy guidance, yaitu :
  • Unique. Seperti yang kita tau, manusia itu merupakan individu yang unik yang berarti ia mempunyai sesuatu yang dapat membedakan ia dengan individu lainnya. Sesuatu disini maksudnya adalah personality, trait, character dan self adjustment.
  •   Activities. Merupakan dinamika individu untuk mencapai mimpinya/tujuan hidupnya. Untuk mencapai tujuannya tersebut, individu memerlukan bantuan orang lain.
  • Continues. Seorang individu membutuhkan bimbingan sejak ia lahir sampai meninggal.
Jadi, menurut perspektif psikologis manusia membutuhkan bimbingan dan konseling karena :
  •   Loved, manusia butuh dicintai
  • Accepted, manusia butuh diterima
  • Acknowledge, manusia butuh dihargai atau dihormati
  • Attitude, manusia butuh mengembangkan sikap tertentu
  •  Manusia butuh untuk mengembangkan pola pikir yaitu critical thinking, analytical thinking dan creative thinking.
B.  Perspektif Agama
Dalam perspektif agama terdapat 2 istilah, yaitu :
Fitrah
kata lainnya adalah purity/innocent yang berarti suci. Fitrah juga berarti potensi dan keyakinan untuk mempercayai satu Tuhan. Dalam Islam terdapat konsep bahwa setiap orang dilahirkan dalam keadaan fitrah.
Kullu mauludin yuladu ‘alalfitrah, fa abawahu yuhawwidanihi au yunasshironihi au yumajjisanihi – setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi.”
Berdasarkan hadis tersebut, potensi ini diberikan kepada manusia bersamaan dengan ditiupkannya ruh yaitu saat kandungan berusia 4 bulan (120 hari). Sedangkan wujud dari potensi tersebut terdapat dalam 99 asmaul husna, dimana potensi pada manusia ini terbatas dalam kondisi tertentu. Maka bersyukurlah kita diciptakan sebagai manusia, mahluk Allah yang paling sempurna J
Nafs
Sigmund Freud yang mengatakan bahwa pada dasarnya manusia itu terlahir tidak kosong, melainkan memiliki dua dorongan yang kuat, yaitu sex dan agresi. Dalam perspekti agama terdapat 3 tingkatan jiwa:
  •  Nafs amarah (Get pleasure and avoid pain)
  •  Nafs lawwamah (Blame yourself stage)
  •  Nafs muthmainnah (jiwa yang tenang)
Jadi, dalam perpektif agama mengapa kita membutuhkan bimbingan dan konseling adalah :
  • Untuk mengurangi nafs amarah
  •  Mengangkat naf lawwamah ke nafs muthmainnah
  • Menjaga nafs muthmainnah

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates