Terdapat dua perspektif
yang menjelaskan kenapa kita membutuhkan bimbingan dan konseling, yaitu
perspektif psikologis dan perspektif agama.
A. Perspektif psikologis
A. Perspektif psikologis
Sebelumnya saya akan
membahas 3 prinsip philosophy guidance, yaitu :
- Unique. Seperti yang kita tau, manusia itu merupakan individu yang unik yang berarti ia mempunyai sesuatu yang dapat membedakan ia dengan individu lainnya. Sesuatu disini maksudnya adalah personality, trait, character dan self adjustment.
- Activities. Merupakan dinamika individu untuk mencapai mimpinya/tujuan hidupnya. Untuk mencapai tujuannya tersebut, individu memerlukan bantuan orang lain.
- Continues. Seorang individu membutuhkan bimbingan sejak ia lahir sampai meninggal.
Jadi, menurut
perspektif psikologis manusia membutuhkan bimbingan dan konseling karena :
- Loved, manusia butuh dicintai
- Accepted, manusia butuh diterima
- Acknowledge, manusia butuh dihargai atau dihormati
- Attitude, manusia butuh mengembangkan sikap tertentu
- Manusia butuh untuk mengembangkan pola pikir yaitu critical thinking, analytical thinking dan creative thinking.
B. Perspektif Agama
Dalam perspektif agama
terdapat 2 istilah, yaitu :
Fitrah
kata
lainnya adalah purity/innocent yang berarti suci. Fitrah juga berarti potensi
dan keyakinan untuk mempercayai satu Tuhan. Dalam Islam terdapat
konsep bahwa setiap orang dilahirkan dalam keadaan fitrah.
“Kullu
mauludin yuladu ‘alalfitrah, fa abawahu yuhawwidanihi au yunasshironihi au
yumajjisanihi – setiap anak dilahirkan dalam keadaan
fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi.”
Berdasarkan
hadis tersebut, potensi ini diberikan kepada manusia bersamaan dengan
ditiupkannya ruh yaitu saat kandungan berusia 4 bulan (120 hari). Sedangkan
wujud dari potensi tersebut terdapat dalam 99 asmaul husna, dimana potensi pada
manusia ini terbatas dalam kondisi tertentu. Maka bersyukurlah kita diciptakan
sebagai manusia, mahluk Allah yang paling sempurna J
Nafs
Sigmund
Freud yang mengatakan bahwa pada dasarnya manusia itu terlahir tidak kosong,
melainkan memiliki dua dorongan yang kuat, yaitu sex dan agresi. Dalam perspekti
agama terdapat 3 tingkatan jiwa:
- Nafs amarah (Get pleasure and avoid pain)
- Nafs lawwamah (Blame yourself stage)
- Nafs muthmainnah (jiwa yang tenang)
Jadi, dalam perpektif
agama mengapa kita membutuhkan bimbingan dan konseling adalah :
- Untuk mengurangi nafs amarah
- Mengangkat naf lawwamah ke nafs muthmainnah
- Menjaga nafs muthmainnah
0 komentar:
Posting Komentar